Bisnis kuliner adalah salah satu sektor yang tak pernah sepi peminatnya, terutama fried chicken. Dari gerai cepat saji berbentuk resto hingga bisnis rumahan, fried chicken tetap menjadi favorit masyarakat. Tapi, apa sebenarnya yang membuat bisnis fried chicken selalu laris di pasaran? Mari kita kupas alasannya, lengkap dengan analisis perhitungannya.
1. Tingginya Permintaan Pasar
Fried chicken adalah makanan yang disukai oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Rasanya yang gurih, renyah, dan mudah dikombinasikan dengan berbagai menu pendamping maupun inovasi baru membuatnya menjadi pilihan utama. Selain itu, fried chicken sering dianggap sebagai “comfort food” yang mudah dinikmati kapan saja.
Menurut survei, rata-rata masyarakat Indonesia makan ayam goreng sekitar 2-3 kali dalam seminggu. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 275 juta jiwa, pasar potensial ini sangat besar.
2. Modal Awal yang Relatif Terjangkau
Bisnis fried chicken bisa dimulai dengan modal yang bervariasi. Berikut adalah estimasi modal awal untuk usaha fried chicken skala kecil:
Kebutuhan | Biaya |
Gerobak/booth | 2.500.000 – 4.000.000 |
Peralatan masak (kompor, penggorengan, dll.) | 1.500.000 – 2.500.000 |
Bahan baku awal (ayam, tepung, bumbu, minyak) | 1.000.000 – 1.500.000 |
Kemasan | 500.000 |
Lain-lain | 500.000 |
Total | 6.000.000 – 8.500.000 |
Dengan modal kurang dari 10 juta rupiah, Anda sudah bisa memulai bisnis fried chicken skala kecil.
3. Potensi Keuntungan yang Menggiurkan
Berikut ini merupakan perkiraan dari pendapatan dan keuntungan membuka bisnis fried chicken:
- Harga jual per potong: Rp10.000
- Biaya produksi per potong: Rp5.000 (termasuk bahan baku, minyak, dan kemasan)
- Jumlah penjualan harian: 50 potong
– Pendapatan harian :
50 potong x Rp10.000 = Rp500.000
– Keuntungan harian :
Rp500.000 – (50 potong x Rp5.000) = Rp250.000
– Keuntungan bulanan (30 hari) :
Rp250.000 x 30 = Rp7.500.000
Dengan strategi pemasaran yang baik dan lokasi yang tepat, angka penjualan ini bahkan bisa lebih tinggi.
Baca juga : Berapa keuntungan usaha fried chicken?
4. Tren dan Inovasi Mendukung
Inovasi adalah kunci dalam mempertahankan daya tarik fried chicken. Contohnya:
- Rasa baru seperti pedas manis Korea, salted egg, atau keju mozzarella.
- Paket hemat yang mengkombinasikan fried chicken dengan nasi atau minuman.
- Kemasan menarik yang memudahkan konsumen untuk membawa pulang.
Selain itu, kehadiran aplikasi pengantaran makanan juga membantu bisnis fried chicken menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa harus memiliki lokasi fisik yang strategis.
5. Resiko yang Relatif Rendah
Jika dibandingkan dengan bisnis lain, risiko bisnis fried chicken relatif rendah. Ayam sebagai bahan baku utama mudah didapatkan dan memiliki harga yang stabil. Selain itu, makanan ini memiliki masa penyimpanan yang cukup lama jika diolah dengan baik.
Kesimpulan
Bisnis fried chicken menjadi pilihan menarik karena tingginya permintaan pasar, modal awal yang terjangkau, potensi keuntungan yang besar, dan inovasi yang terus berkembang. Namun, seperti bisnis lainnya, kesuksesan memerlukan perencanaan yang matang, konsistensi dalam menjaga kualitas, dan strategi pemasaran yang efektif.
Jika Anda ingin memulai usaha fried chicken, kini saatnya menyusun rencana bisnis dan memanfaatkan peluang besar ini. Dengan menggunakan resep dari Selera Pangan InterFood, anda tidak perlu riset dan meracik resep sendiri. Tepung Instan Fried Chicken dari Selera Pangan InterFood memiliki banyak varian yang cocok untuk berbagai segment pasa, dari Hot Spicy, Garlic, Original sampai Arabian juga ada.
Yuk konsultasikan resepmu dengan Selera Pangan InterFood dengan klik di bawah ini.
[…] Baca Juga : Mengapa Bisnis Fried Chicken Selalu Laris di Pasaran? Berikut Perhitungannya […]