Ayam Parting vs Ayam Utuh Praktis Mana untuk Fried Chicken?

Dalam menjalankan usaha fried chicken, pemilihan bahan baku adalah hal krusial yang berdampak langsung pada efisiensi operasional dan kualitas produk. Salah satu dilema yang sering dihadapi pelaku usaha adalah memilih antara ayam utuh atau ayam parting (potongan siap olah). Mana yang lebih praktis, hemat, dan cocok untuk usaha Anda? Mari kita bahas!

1. Ayam Utuh Hemat Tapi Butuh Tenaga Ekstra

Membeli ayam utuh memang seringkali lebih murah dari segi harga per kilogram. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

Kelebihan :

  • Harga Lebih Murah : Harga ayam utuh umumnya lebih rendah dibanding ayam parting.
  • Kontrol Ukuran Potong : Anda bisa menyesuaikan sendiri ukuran potongan ayam sesuai kebutuhan dan style fried chicken Anda.

Kekurangan :

  • Butuh Tenaga dan Waktu : Memotong ayam membutuhkan skill, waktu, dan alat yang tajam serta higienis.
  • Limbah Lebih Banyak : Bagian seperti leher, ceker, dan jeroan mungkin tidak terpakai, sehingga menambah limbah dapur.
  • Risiko Ketidakkonsistenan : Potongan bisa tidak seragam jika dilakukan manual, yang bisa memengaruhi penampilan dan kematangan saat digoreng.

Baca Juga : Manfaat Marinasi Kering dan Cara Pakainya untuk Fried Chicken

2. Ayam Parting : Praktis dan Konsisten

Ayam parting adalah ayam yang sudah dipotong menjadi bagian-bagian standar seperti paha bawah, paha atas, dada, dan sayap.

Kelebihan :

  • Hemat Waktu dan Tenaga : Tinggal marinasi dan baluri tepung, langsung siap goreng.
  • Potongan Seragam: Memudahkan kontrol waktu masak dan penyajian.
  • Minim Limbah : Tidak perlu repot mengelola sisa bagian yang tidak digunakan.

Kekurangan :

  • Harga Lebih Mahal : Karena sudah melalui proses pemotongan dan sortir, harga per kilogramnya cenderung lebih tinggi.
  • Tergantung Ketersediaan : Tidak semua supplier menyediakan ayam parting dengan kualitas dan ukuran yang konsisten.

3. Mana yang Lebih Cocok untuk Usaha Anda?

Kriteria

Ayam Utuh

Ayam Parting

Harga per Kg

Lebih murah

Lebih mahal

Waktu dan tenaga

Lebih banyak

Lebih hemat

Konsistensi potongan

Bergantung skill pemotong

Sudah Standar

Limbah dapur

Lebih banyak

Minim

Kepraktisan produksi

Rendah

Tinggi

Jika Anda baru memulai usaha dan masih mengelola sendiri semuanya, ayam parting bisa menjadi pilihan terbaik karena menghemat waktu dan tenaga, serta menjaga kualitas sajian tetap konsisten. Namun, jika Anda memiliki tim dan ingin menekan biaya bahan baku, ayam utuh bisa jadi opsi ekonomis, asalkan punya sistem pemotongan yang baik.Untuk usaha fried chicken, ayam parting lebih praktis dan efisien, terutama dalam skala kecil hingga menengah. Sementara ayam utuh cocok untuk Anda yang ingin efisiensi biaya dengan kesiapan SDM dan alat.

Dan sekarang di Selera Pangan InterFood sudah tersedia Ayam Parting dan Ayam Utuh yang dimana bisa pesan sesuai selera tanpa ada minimum pemesanan. Yuk langsung konsultasikan kebutuhan Ayam Fried Chicken anda dengan klik tombol di bawah.

Tepung Breader Fried Chicken Dari Selera Pangan Interfood

Tepung breader dari Selera Pangan Interfood adalah tepung pelapis siap pakai yang diformulasikan khusus untuk menghasilkan ayam goreng krispi dengan tekstur renyah dan rasa gurih yang khas. Tepung ini cocok digunakan untuk usaha kuliner, restoran, warung makan, hingga UMKM yang ingin menyajikan ayam goreng berkualitas ala restoran cepat saji.

Banyak usaha Ayam Goreng yang bermunculan, hal yang praktis dan cepat menjadi kunci utama untuk bersaing dalam dunia FnB sekarang ini. Karena hal itu Selera Pangan Interfood hadir untuk memenuhi kebutuhan tepung breader atau tepung instan siap pakai sebagai bahan pelapis fried chicken. Dimana pelaku usaha ataupun ibu rumah tangga tidak perlu repot lagi untuk mencampurkan bahan atau bumbu dalam membuat tepung fried chicken. Berikut ini juga alasan kenapa usaha fried chicken harus pakai tepung dari Selera Pangan Interfood.

Keunggulan Produk :

  1. Rasa Gurih Khas
    Diracik dengan perpaduan bumbu pilihan, menghasilkan rasa gurih yang pas tanpa perlu tambahan bumbu lain.

  2. Tekstur Renyah Tahan Lama
    Menghasilkan tekstur krispi yang tahan lama, bahkan setelah ayam didiamkan beberapa saat. Untuk di suhu ruang tekstur krispi ayam bisa tahan 4-5 jam, sedangkan untuk di showcase ayam goreng bisa bertahan 7-8 jam.

  3. Bisa Order dalam Kuantiti Kecil Maupun Besar
    Siap melayani untuk orderan skala kecil seperti untuk rumah tangga maupun sekala besar seperti untuk usaha maupun industri.

  4. Praktis dan Konsisten
    Mudah digunakan dan menghasilkan hasil yang konsisten setiap kali penggorengan.

  5. Bisa Custom Resep
    Di Selera Pangan Interfood kamu bisa custom resep, baik dari resep kamu sendiri agar bisa diproduksi masal, atau dari brand yang kamu inginkan.

  6. Tersedia dalam Varian Tepung Instan Fried Chicken
    Selera Pangan Interfood juga menyediakan beberapa varian tepung instan fried chicken yaitu Breader Original, Breader Golden Brown, Breader Garlic, Breader Hot Spicy dan Breader Arabian. Varian yang banyak bisa meningkatkan peluang untuk menjaring pasar yang lebih luas dalam dunia kuliner fried chicken.

Cara Penggunaan :

  1. Marinasi Daging Ayam dengan bumbu marinasi agar daging lebih juicy dan bumbu meresap.
  2. Masukkan daging ayam yang sudah dimarinasi terus aduk sampai semua daging ayam terlapisi dengan tepung.
  3. Angkat dan masukkan daging ayam yang sudah terlapisi tepung kedalam air pencelupan yang dimana menggunakan air biasa.
  4. Ulangi tahap tersebut sampai 3 kali penepungan 2 kali pencelupan ke air.
  5. Sebelum di goreng tepuk atau goyangkan daging ayam agar tepung yang berlebih bisa terjatuh dan kritingnya keluar.
  6. Goreng ayam sampai matang sekitar 10-12 menit di suhu 150-160 cc.
  7. Setelah matang, ayam goreng bisa dihidangkan dengan saos sesuai selera.

Baca Juga : Bumbu Marinasi Selera Pangan Interfood dan Cara Pakainya

Kemasan :

Di Selera Pangan InterFood tersedia dari berbagai ukuran mulai dari 1 kg | 5 kg | 25 kg – cocok untuk kebutuhan rumah tangga, usaha hingga industri.

Kenapa Pilih Selera Pangan Interfood?

  • Dipercaya oleh ratusan pelaku usaha kuliner di Indonesia
  • Digunakan di pelatihan-pelatihan usaha kuliner
  • Proses produksi higienis dan berkualitas
  • Mendukung pertumbuhan UMKM di bidang kuliner

Yuk langsung aja berlangganan di Selera Pangan Interfood, agar usahamu semakin mudah, praktis dan cepat berkembang, Udahh,… Produksi serahkan ke kami aja, kamu mikirin untuk pengembangan usahanya saja. Hubungi admin kami untuk info lebih lanjut dengan klik tombol di bawah ini.

Cover Artikel (30)

Mau Jualan Ayam Geprek? Pilih Tepung yang Bikin Renyah Maksimal!

Ayam geprek adalah salah satu menu favorit yang banyak diminati di Indonesia. Teksturnya yang renyah berpadu dengan sambal pedas menciptakan rasa yang menggugah selera. Namun, tantangan utama bagi para pelaku usaha ayam geprek adalah memastikan ayam tetap renyah dalam waktu lama. Kuncinya? Pemilihan tepung yang tepat!

Pentingnya Memilih Tepung yang Berkualitas

Tepung adalah faktor utama dalam menentukan kerenyahan ayam geprek. Jika salah memilih tepung, hasilnya bisa terlalu lembek, mudah melempem, atau tidak memiliki tekstur crispy yang diharapkan. Oleh karena itu, pengusaha ayam geprek harus menggunakan tepung yang dirancang khusus untuk menghasilkan ayam goreng yang renyah maksimal.

Tepung Fried Chicken Selera Pangan Interfood: Solusi Kerenyahan Sempurna

Sebagai perusahaan yang berpengalaman dalam menyediakan tepung berkualitas, Selera Pangan Interfood menghadirkan Tepung Fried Chicken yang diformulasikan khusus agar ayam goreng tetap renyah lebih lama. Keunggulan produk kami antara lain:

  1. Tekstur Super Crispy – Tepung kami mengandung formula khusus yang menghasilkan lapisan renyah dan tetap garing meskipun ayam sudah dingin.
  2. Mudah Digunakan – Tidak perlu campuran tambahan, cukup balurkan ayam yang sudah dimarinasi ke dalam tepung dan goreng.
  3. Rasa Gurih Seimbang – Bumbu dalam tepung sudah diracik dengan komposisi yang pas, sehingga tidak perlu tambahan penyedap.
  4. Cocok untuk Berbagai Menu – Selain ayam geprek, tepung ini juga bisa digunakan untuk berbagai olahan crispy lainnya seperti jamur, tempe, tahu, dan seafood.

Kombinasi Tepung dan Bumbu Marinasi untuk Rasa yang Lebih Lezat

Agar ayam geprek semakin nikmat, jangan lupa menggunakan Bumbu Marinasi Selera Pangan Interfood sebelum melapisi ayam dengan tepung. Proses marinasi membantu bumbu meresap lebih dalam, sehingga rasa ayam tetap gurih meskipun sudah digeprek. Dengan kombinasi bumbu marinasi dan tepung berkualitas, ayam geprek yang kamu jual akan semakin diminati pelanggan!

Tips Sukses Membuat Ayam Geprek Super Renyah

Agar hasilnya lebih maksimal, ikuti beberapa tips berikut:

  • Gunakan ayam segar agar daging tetap juicy setelah digoreng.
  • Marinasi ayam minimal 1 jam sebelum dilapisi tepung agar rasa lebih meresap.
  • Gunakan minyak panas (150°C) agar ayam matang merata dan lapisan tepung tidak menyerap terlalu banyak minyak.
  • Goreng dalam jumlah sedikit per batch untuk memastikan ayam tidak saling menempel saat digoreng.
  • Tiriskan ayam di rak kawat agar sisa minyak turun dan tidak membuat ayam cepat lembek.

Dengan memilih tepung yang tepat dan mengikuti teknik pengolahan yang benar, bisnis ayam geprek kamu bisa sukses dan diminati banyak pelanggan. Jangan ragu untuk menggunakan Tepung Fried Chicken dan Bumbu Marinasi Selera Pangan Interfood agar hasilnya lebih maksimal. Yuk, mulai usaha ayam geprek dengan kualitas terbaik sekarang juga!

Cover Artikel (29)

Pentingnya Kepraktisan dalam Usaha F&B Saat Ini

Industri Food & Beverage (F&B) terus berkembang pesat seiring dengan perubahan gaya hidup dan kebutuhan konsumen yang semakin dinamis. Dalam dunia usaha F&B saat ini, kepraktisan menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Dari sistem operasional hingga pelayanan pelanggan, kemudahan dan efisiensi menjadi keharusan bagi pelaku usaha yang ingin tetap kompetitif.

1. Perubahan Perilaku Konsumen

Di era digital, konsumen semakin mengutamakan kenyamanan dan kecepatan dalam mendapatkan makanan atau minuman. Kemunculan layanan pesan antar, pembayaran digital, dan konsep grab-and-go membuktikan bahwa pelanggan tidak hanya mencari cita rasa, tetapi juga pengalaman yang praktis dan efisien. Usaha F&B yang tidak mampu mengikuti tren ini berisiko kehilangan pelanggan.

2. Efisiensi Operasional dan Pengurangan Biaya

Kepraktisan dalam usaha F&B juga berkaitan dengan efisiensi operasional. Penggunaan sistem kasir digital (POS), manajemen stok otomatis, hingga penerapan sistem cloud kitchen memungkinkan pengusaha mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas. Dengan memanfaatkan teknologi, pemilik usaha dapat lebih mudah mengontrol operasional tanpa harus berada di lokasi setiap saat.

Dan usaha F&B yang sekarang praktis dan efisien untuk operasinal yaitu Fried Chicken. Kenapa fried chicken? Karena untuk usaha fried chicken sekarang lebih praktis walaupun membuka dengan brand sendiri. Karena dari Marinasi, Tepung Instan Fried Chicken dan juga Tepung Biang. Kamu bisa menemukan itu semua dengan mudah di Selera Pangan InterFood

Baca Juga : Peluang Usaha Fried Chicken dan Analisis Peluangnya.

3. Kemudahan dalam Proses Produksi

Dapur modern kini mengadopsi berbagai inovasi untuk mempercepat proses produksi tanpa mengurangi kualitas. Misalnya, penggunaan bumbu siap pakai, peralatan otomatis, dan metode memasak yang lebih efisien seperti deep fryer otomatis untuk fried chicken. Dengan mengadopsi kepraktisan dalam produksi, usaha dapat meningkatkan kapasitas tanpa harus menambah banyak tenaga kerja.

4. Kepraktisan dalam Strategi Pemasaran

Di era digital, pemasaran bisnis F&B semakin mudah dilakukan melalui media sosial, platform marketplace, dan aplikasi delivery. Dengan strategi pemasaran yang praktis dan terjangkau, seperti promosi melalui Instagram, TikTok, dan WhatsApp Business, pelaku usaha dapat menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk iklan konvensional.

5. Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

Kepraktisan dalam bisnis F&B berdampak langsung pada kepuasan pelanggan. Konsumen yang mendapatkan layanan cepat, proses transaksi yang mudah, dan kualitas produk yang konsisten cenderung akan kembali lagi dan merekomendasikan kepada orang lain. Loyalitas pelanggan yang tinggi adalah kunci kesuksesan jangka panjang dalam industri ini.

Dalam dunia usaha F&B saat ini, kepraktisan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Dari efisiensi operasional hingga kemudahan dalam pemasaran, inovasi yang mengedepankan kepraktisan akan membantu usaha bertahan dan berkembang. Bagi para pelaku usaha F&B, saatnya beradaptasi dengan teknologi dan strategi yang lebih praktis agar dapat terus bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Untuk usaha F&B yang lebih praktis di Fried Chicken, anda bisa customize atau pesan ke Selera Pangan InterFood. Baik untuk Customize resep atau Request resep untuk bahan Fried Chicken. Dari Marinasi, Tepung Instan Fried Chicken dan Tepung Biang atau Premix. Klik Tombol di bawah ini untuk menghubungi.

Cover Artikel (6)

Alasan Usaha Fried Chicken Tetap Jadi Favorit di Persaingan Kuliner

Di tengah maraknya inovasi dalam industri kuliner, fried chicken tetap menjadi primadona yang tidak tergantikan. Mulai dari restoran cepat saji internasional hingga usaha kecil-kecilan di pinggir jalan, fried chicken selalu berhasil menarik perhatian dan memuaskan selera konsumen. Namun, apa yang membuat usaha fried chicken tetap menjadi favorit di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat?

1. Hidangan yang Disukai Semua Kalangan

Fried chicken adalah makanan yang memiliki daya tarik universal. Dari anak-anak hingga orang dewasa, dari masyarakat lokal hingga wisatawan mancanegara, semua menyukai rasa gurih dan renyah dari ayam goreng. Popularitas ini menjadikan fried chicken sebagai pilihan makanan yang aman dan selalu diminati.

2. Mudah Berinovasi dengan Rasa dan Penyajian

Salah satu alasan fried chicken tetap relevan adalah fleksibilitasnya untuk terus berinovasi. Beragam varian rasa seperti pedas, keju, rempah khas lokal, hingga bumbu internasional seperti Korean atau Arabian spice, memungkinkan bisnis fried chicken untuk selalu menawarkan sesuatu yang baru kepada pelanggan. Selain itu, penyajiannya dapat disesuaikan dengan tren, seperti ayam goreng dalam box, rice bowl, atau bahkan kolaborasi dengan makanan lain seperti waffle atau burger.

3. Biaya Produksi yang Relatif Terjangkau

Usaha fried chicken memiliki keunggulan dalam hal biaya produksi. Ayam adalah bahan baku yang mudah didapatkan dengan harga yang relatif stabil. Selain itu, bumbu, tepung, dan minyak sebagai bahan pendukung juga tidak memerlukan investasi besar. Hal ini memungkinkan pelaku usaha untuk mendapatkan margin keuntungan yang menarik.

4. Pangsa Pasar yang Luas

Fried chicken bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari gaya hidup modern. Dengan pangsa pasar yang mencakup semua kelompok usia dan latar belakang, usaha fried chicken memiliki potensi untuk menjangkau pasar yang sangat luas, baik di perkotaan maupun pedesaan.

5. Cocok untuk Berbagai Skala Bisnis

Keberhasilan fried chicken tidak hanya dimonopoli oleh restoran besar. Usaha ini dapat dimulai dari skala kecil dengan gerobak sederhana hingga restoran waralaba berskala internasional. Fleksibilitas ini menjadikannya sebagai pilihan bisnis yang ideal bagi siapa saja, baik pemula maupun pengusaha berpengalaman.

 

6. Daya Tarik Visual dan Aroma yang Menggoda

Tidak dapat dipungkiri, aroma ayam goreng yang harum dan penampilannya yang renyah adalah daya tarik utama fried chicken. Bahkan sebelum mencicipinya, konsumen sudah tergoda hanya dengan melihat dan mencium aromanya. Ini adalah kekuatan yang membuat fried chicken selalu menjadi pilihan pertama di antara makanan lainnya.

7. Tahan Terhadap Tren Sesaat

Meski banyak tren makanan datang dan pergi, fried chicken tetap bertahan. Keberadaannya tidak tergeser oleh munculnya makanan-makanan baru karena fried chicken telah menjadi makanan yang “selalu ada” dalam pilihan konsumen.

 

Untuk mendukung kesuksesan bisnis fried chicken Anda, pastikan Anda menggunakan bahan baku berkualitas seperti tepung dan bumbu marinasi dari Selera Pangan Interfood.

Keunggulan bekerja sama dengan Selera Pangan Interfood:

    • Tepung dan Marinasi Berkualitas: Varian tepung seperti Golden Brown, Hot Spicy, dan Arabian memberikan hasil gorengan yang lezat dan menarik.
    • Customisasi Rasa: Anda dapat memesan bumbu dengan rasa sesuai kebutuhan bisnis Anda.
    • Harga Kompetitif: Produk berkualitas tinggi dengan harga yang dapat bersaing di pasar.
    • Pengiriman ke Seluruh Indonesia: Tak perlu khawatir soal jarak, produk Anda akan sampai dengan aman ke lokasi Anda.

Dengan memilih produk dari Selera Pangan Interfood, Anda tidak hanya mendapatkan bahan baku terbaik, tetapi juga dukungan penuh untuk membantu bisnis Anda berkembang di pasar yang kompetitif. Jadikan usaha fried chicken Anda pilihan favorit pelanggan!

Cover Artikel (4)

Strategi Memilih Lokasi Usaha Fried Chicken Agar Ramai

Dalam bisnis kuliner, khususnya fried chicken, lokasi adalah salah satu faktor terpenting yang menentukan kesuksesan. Bahkan dengan menu yang lezat dan harga yang kompetitif, usaha Anda bisa mengalami kesulitan jika berada di lokasi yang kurang strategis. Oleh karena itu, memilih lokasi yang tepat menjadi langkah awal untuk memastikan usaha fried chicken Anda selalu ramai.

1. Analisis Target Pasar

Langkah pertama dalam menentukan lokasi adalah memahami target pasar Anda. Apakah Anda menyasar pelajar, pekerja kantoran, keluarga, atau kombinasi dari semuanya?

    • Dekat dengan Sekolah atau Kampus: Lokasi ini cocok jika target Anda adalah pelajar dan mahasiswa yang menyukai makanan cepat saji dengan harga terjangkau.
    • Area Perkantoran: Pilihan yang ideal untuk menyasar pekerja kantoran yang membutuhkan makanan cepat, praktis, dan lezat untuk makan siang atau camilan sore.
    • Perumahan atau Kawasan Padat Penduduk: Jika target pasar Anda adalah keluarga, pilih lokasi di area yang ramai penduduknya.

2. Pilih Lokasi dengan Lalu Lintas yang Tinggi

Lokasi yang ramai dengan lalu lintas pejalan kaki atau kendaraan memberikan peluang lebih besar untuk menarik pelanggan. Beberapa contoh lokasi strategis adalah:

    • Pusat perbelanjaan atau mal.
    • Dekat dengan transportasi umum seperti stasiun atau halte bus.
    • Jalan utama atau persimpangan yang sering dilewati banyak orang.

3. Perhatikan Aksesibilitas

Lokasi usaha Anda harus mudah diakses oleh pelanggan. Pastikan area tersebut memiliki:

    • Parkir yang memadai untuk kendaraan.
    • Jalur yang jelas dan mudah ditemukan, terutama jika usaha Anda mengandalkan pengantaran makanan.

4. Pertimbangkan Kompetisi di Sekitar

Melihat kompetisi di sekitar lokasi yang Anda incar adalah langkah penting. Jika sudah ada banyak usaha fried chicken serupa, pastikan Anda memiliki keunggulan kompetitif seperti rasa unik, harga bersaing, atau layanan yang lebih baik. Sebaliknya, lokasi dengan sedikit kompetitor dapat memberikan peluang lebih besar untuk berkembang.

5. Sesuaikan dengan Anggaran

Lokasi strategis seringkali memiliki biaya sewa yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sesuaikan pilihan lokasi dengan anggaran yang telah Anda tetapkan. Jangan sampai biaya sewa terlalu tinggi hingga menggerus keuntungan Anda.

6. Evaluasi Potensi Lokasi Jangka Panjang

Pastikan lokasi yang Anda pilih memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. Misalnya, area yang sedang berkembang atau direncanakan menjadi pusat bisnis dan hunian di masa depan.

7. Lakukan Riset Lapangan

Sebelum memutuskan lokasi, lakukan riset lapangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Perhatikan hal-hal seperti:

    • Pola keramaian pada jam sibuk dan jam biasa.
    • Kebiasaan konsumsi makanan orang-orang di sekitar lokasi.
    • Tingkat kebersihan dan keamanan lingkungan.

Memilih lokasi yang tepat adalah investasi awal yang sangat penting untuk memastikan usaha fried chicken Anda selalu ramai. Dengan memahami target pasar, memilih area dengan lalu lintas tinggi, dan memastikan lokasi mudah diakses, Anda bisa menarik lebih banyak pelanggan. Selain itu, pertimbangkan kompetisi, anggaran, dan potensi jangka panjang untuk mendapatkan lokasi terbaik.

Jika Anda sudah menemukan lokasi yang tepat, pastikan menu fried chicken Anda menjadi daya tarik utama. Gunakan produk berkualitas seperti tepung dan bumbu marinasi dari Selera Pangan Interfood untuk menciptakan fried chicken yang lezat dan menggugah selera. Dengan lokasi yang strategis dan rasa yang memikat, usaha Anda siap untuk meraih sukses. Untuk info lebih lanjut bisa klik tombol di bawah ini.

Peluang Usaha Fried Chicken di Daerah Bandung

Peluang Usaha Fried Chicken di Daerah Bandung

Bandung, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, memiliki potensi bisnis yang sangat menjanjikan. Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern, kebutuhan akan makanan cepat saji semakin meningkat. Salah satu jenis usaha yang memiliki peluang besar di Bandung adalah usaha fried chicken.

Mengapa Memilih Usaha Fried Chicken?

Fried chicken merupakan salah satu makanan cepat saji yang digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dengan cita rasa yang lezat, tekstur renyah, dan harga yang terjangkau, fried chicken menjadi pilihan makanan favorit bagi banyak orang. Berikut adalah alasan mengapa usaha fried chicken layak dipertimbangkan di Bandung :

1. Pasar yang Luas

Bandung dikenal sebagai kota dengan banyak pelajar, mahasiswa dan wisatawan. Kelompok ini sering mencari makanan cepat saji yang praktis dan ekonomis, menjadikan fried chicken sebagai pilihan utama yang praktis dan ekonomis.

2. Modal yang Relatif Terjangkau

Dibandingkan dengan jenis usaha kuliner lain, membuka usaha fried chicken tidak membutuhkan modal besar. Alat dan bahan dasar yang diperlukan tidak terlalu banyak mudah didapatkan.

3. Potensi Keuntungan Tinggi

Dengan harga jual yang kompetitif dan biaya produksi yang rendah, usaha fried chicken memiliki margin keuntungan yang besar. Apalagi dengan tempat yang strategis dan menu yang berinovatif lebih membuat orang tertarik untuk membeli.

Strategi Sukses Membuka Usaha Fried Chicken di Bandung

Untuk memanfaatkan peluang usaha fried chicken di Bandung, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Pemilihan Lokasi yang Strategis

Lokasi sangat memengaruhi keberhasilan usaha. Pilih tempat yang dekat dengan sekolah, kampus, atau pusat keramaian seperti mall dan taman kota.

2. Ciptakan Ciri Khas Produk

Dalam persaingan yang ketat, penting untuk memiliki keunikan. Anda bisa menawarkan variasi rasa, ukuran porsi, atau saus khas yang tidak dimiliki oleh pesaing.

3. Harga yang Kompetitif

Sesuaikan harga dengan target pasar. Pastikan harga tidak terlalu mahal namun tetap memberikan keuntungan yang layak.

4. Promosi yang Efektif

Manfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp untuk mempromosikan produk Anda. Berikan diskon atau paket hemat untuk menarik perhatian pelanggan baru.

5. Kualitas dan Pelayanan yang Konsisten

Pastikan fried chicken yang Anda sajikan selalu renyah, segar, dan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Pelayanan yang ramah dan cepat juga menjadi nilai tambah.

Rincian Modal Usaha Fried Chicken

1. Modal Aset Peralatan : 

Nama Barang

Nominal

Gerobak atau Booth

3.500.000

Kompor

400.000

Gas LPG 3 KG

150.000

Alat Penggorengan

265.000

Alat Lainnya

450.000

Total

4.765.000

2. Model Operasional : 

Bahan Baku

Nominal

Ayam 10 Kilogram @35.000

350.000

Tepung Breader 5 Kilogram @15.000

75.000

Minyak 6 Liter @34.000

204.000

Packaging

50.000

Saos

20.000

Total

655.000

Perhitungan Perhari

1. Pemasukan

Penjualan

Nominal

100 Paket @12.000

1.200.000

Total

1.200.000

2. Pengeluaran

Bahan Baku

Nominal

Ayam 10 Kilogram @35.000

350.000

Tepung Breader 5 Kilogram @15.000

75.000

Minyak 6 Liter @34.000

204.000

Packaging

50.000

Saos

20.000

Total

655.000

Selisih Margin

545.000

Dengan Margin atau goss profit Rp 545.000 di akumulasikan per bulan dengan 25 hari kerja menjadi Rp 13.625.000. Setelah itu di kurangi pengeluaran perbulan.

Pengeluaran

Nominal

Kios atau Tempat

1.500.000

Gaji Karyawan

1.500.000

Listrik, Air, Sampah

300.000

Total

3.300.000

Setelah di kurangi dengan pengeluaran perbulan bisa di lihat menjadi Net Profit Sekitar Rp 10.325.000.

Peluang usaha fried chicken di Bandung sangat besar, terutama jika Anda mampu menawarkan produk yang berkualitas, unik, dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan strategi yang tepat dan konsistensi dalam menjalankan usaha, bukan tidak mungkin bisnis fried chicken Anda akan berkembang pesat dan menjadi favorit masyarakat Bandung. Jadi, tunggu apa lagi? Segera wujudkan ide usaha Anda dan raih kesuksesan!

Untuk konsultasi tentang resep dan juga usaha fried chicken ke Selera Pangan InterFood aja, dengan klik link di bawah ini.

Panduan Memulai Usaha Fried Chicken untuk Pemula

Panduan Memulai Usaha Fried Chicken untuk Pemula

Fried chicken adalah salah satu makanan yang digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dengan popularitasnya yang terus meningkat, membuka usaha fried chicken bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Jika Anda adalah pemula dan tertarik untuk memulai usaha ini, berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memulainya :

1. Riset Pasar

Sebelum memulai usaha, penting untuk melakukan riset pasar. Cari tahu siapa target konsumen Anda, tren rasa yang sedang populer, dan kompetitor yang sudah ada di sekitar lokasi Anda. Dengan memahami kebutuhan pasar, Anda dapat menciptakan produk yang sesuai dengan selera konsumen.

2. Tentukan Konsep Usaha

Pilih konsep usaha fried chicken yang ingin Anda jalankan. Apakah Anda akan membuka gerai kecil, waralaba, atau hanya menjual secara online? Pastikan konsep tersebut sesuai dengan modal yang Anda miliki dan target pasar Anda.

3. Persiapkan Modal

Hitung dengan cermat kebutuhan modal untuk memulai usaha. Modal ini mencakup biaya sewa tempat, peralatan memasak, bahan baku, branding, hingga biaya operasional awal. Jika modal terbatas, Anda bisa memulai dari skala kecil dan berkembang secara bertahap.

4. Pelajari Resep dan Teknik Memasak

Keberhasilan usaha fried chicken sangat bergantung pada kualitas rasa dan kerenyahan ayam yang Anda sajikan. Pelajari berbagai resep dan teknik memasak fried chicken, mulai dari marinasi, penggorengan, hingga penyajian. Jika perlu, ikuti pelatihan khusus untuk memperdalam keterampilan Anda.

Tapi tidak perlu khawatir, karena dari Selera Pangan InterFood bisa membantu membautkan resep dan sebagai penyedia bahannya. Sehingga untuk konsistensi dari rasa dan ketersedian stok sudah terjamin. Bisa juga dengan cara customized dari rasa, warna, aroma dan tekstur juga. Untuk lebih lanjut bisa hubungi admin kami dengan klik disini.

5. Persiapkan Peralatan dan Bahan Baku

Pastikan Anda memiliki peralatan memasak seperti deep fryer, wajan, dan alat penyaring minyak. Selain itu, pilih bahan baku berkualitas seperti ayam segar, tepung bumbu, dan rempah-rempah. Bekerja sama dengan supplier terpercaya untuk menjaga konsistensi bahan baku.

 

Untuk list peralatan dan bahan baku sebagai pandangan umum sebagai berikut : 

Rincian Modal Usaha Fried Chicken

Modal Aset Peralatan : 

Nama Barang

Nominal

Gerobak atau Booth

3.500.000

Kompor

400.000

Gas LPG 3 KG

150.000

Alat Penggorengan

265.000

Alat Lainnya

450.000

Total

4.765.000

Model Operasional : 

Bahan Baku

Nominal

Ayam 10 Kilogram @35.000

350.000

Tepung Breader 5 Kilogram @15.000

75.000

Minyak 6 Liter @34.000

204.000

Packaging

50.000

Saos

20.000

Total

655.000

Jadi untuk total pembukaan usaha fried chicken dari awal sekitar Rp 5.419.000. Biaya itu sudah termasuk bahan baku untuk penjualan perharinya.

Baca juga : Peluang Usaha Fried Chicken dan Analisis Peluangnya

6. Pilih Lokasi Strategis

Lokasi usaha sangat memengaruhi keberhasilan bisnis Anda. Pilih lokasi yang mudah dijangkau, memiliki lalu lintas pejalan kaki atau kendaraan yang tinggi, serta dekat dengan target pasar Anda, seperti sekolah, perkantoran, atau area pemukiman.

7. Bangun Branding yang Menarik

Ciptakan merek yang unik dan mudah diingat. Mulai dari nama usaha, logo, hingga desain kemasan, semuanya harus mencerminkan identitas bisnis Anda. Branding yang kuat akan membantu usaha Anda dikenal luas oleh konsumen.

8. Promosikan Usaha Anda

Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan usaha fried chicken Anda. Buat konten menarik seperti foto produk, video proses memasak, atau testimoni pelanggan. Selain itu, tawarkan promo khusus seperti diskon atau paket hemat untuk menarik perhatian pelanggan baru.

9. Berikan Pelayanan Terbaik

Pelayanan yang ramah dan cepat akan membuat pelanggan merasa puas dan kembali membeli. Latih karyawan Anda untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggan.

10. Evaluasi dan Kembangkan Usaha

Lakukan evaluasi secara berkala untuk menilai kinerja usaha Anda. Dengarkan masukan dari pelanggan dan terus kembangkan menu atau layanan Anda. Jangan ragu untuk mencoba inovasi baru agar bisnis Anda tetap relevan dan diminati.

Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat memulai usaha fried chicken dengan lebih percaya diri. Ingatlah bahwa konsistensi dan semangat adalah kunci utama dalam menjalankan bisnis.

Di Selera Pangan InterFood tersedia bahan-bahan yang dapat menunjang ketika menjalankan bisnis fried chicken mulai dari marinasi, tepung breader, tepung biang, saus sambal dan bahan untuk fried chicken lainnya. Untuk lebih lanjut bisa klik link di bawah ini.

Cover Artikel (3)

Kesalahan Umum Membuat Fried Chicken Cara Menghindarinya

Fried chicken yang renyah di luar namun juicy di dalam adalah impian banyak orang. Namun, hasil yang sempurna tidak selalu mudah dicapai. Banyak orang melakukan kesalahan yang membuat fried chicken mereka gagal sesuai ekspektasi. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat membuat fried chicken, serta cara menghindarinya.

1. Tidak Membumbui Ayam dengan Tepat

Kesalahan pertama adalah kurangnya rasa pada daging ayam karena hanya membumbui tepung atau kulit luarnya. Akibatnya, daging ayam terasa hambar meski bagian luarnya sudah enak.

Cara Menghindari:

  • Pastikan untuk merendam ayam dalam marinasi selama minimal 1-2 jam, atau semalaman di kulkas. Gunakan bumbu seperti garam, lada, bawang putih, paprika, atau rempah lain sesuai selera.
  • Jangan lupa tambahkan sedikit cairan asam seperti buttermilk atau yogurt untuk melembutkan daging ayam.

2. Minyak Tidak Cukup Panas

Menggoreng ayam dengan minyak yang suhunya terlalu rendah akan membuat ayam menyerap minyak berlebih sehingga terasa berminyak dan tidak renyah.

Cara Menghindari:

  • Panaskan minyak hingga suhu sekitar 175-180°C sebelum memasukkan ayam.
  • Gunakan termometer masak untuk memastikan suhu minyak tetap stabil selama proses menggoreng.

3. Lapisan Tepung Tidak Melekat Sempurna

Tepung yang tidak melekat dengan baik sering terlepas saat digoreng, membuat ayam tampak kurang menarik dan kehilangan tekstur renyah.

Cara Menghindari:

  • Setelah melapisi ayam dengan tepung, diamkan selama beberapa menit agar tepung menempel dengan baik sebelum digoreng.
  • Gunakan teknik double coating (dua kali pencelupan ke dalam cairan dan tepung) untuk hasil yang lebih renyah.

Baca Juga : Strategi Ampuh Membuka Usaha Fried Chicken

4. Menggoreng Terlalu Banyak Ayam Sekaligus

Memasukkan terlalu banyak ayam ke dalam minyak akan menurunkan suhu minyak secara drastis. Hal ini menyebabkan ayam tidak matang merata dan hasilnya tidak renyah.

Cara Menghindari:

  • Goreng ayam dalam jumlah sedikit secara bertahap, tergantung ukuran wajan dan jumlah minyak.
  • Pastikan ada ruang yang cukup bagi ayam untuk matang secara merata.

5. Tidak Memerhatikan Waktu Memasak

Menggoreng terlalu singkat akan membuat ayam matang di luar tapi mentah di dalam, sedangkan menggoreng terlalu lama bisa membuat ayam menjadi kering dan keras.

Cara Menghindari:

  • Goreng potongan ayam kecil selama 12-15 menit, dan potongan yang lebih besar selama 15-18 menit.
  • Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu internal ayam mencapai 75°C agar aman dikonsumsi.

6. Tidak Mengistirahatkan Ayam Setelah Digoreng

Langsung menyajikan ayam setelah digoreng bisa membuat kulit luarnya cepat lembek karena uap panas dari dalam.

Cara Menghindari:

  • Tiriskan ayam di atas rak kawat setelah digoreng, bukan di atas tisu minyak. Rak kawat membantu sirkulasi udara dan menjaga kerenyahan ayam.

Membuat fried chicken yang sempurna membutuhkan perhatian terhadap detail mulai dari marinasi, suhu minyak, hingga teknik menggoreng. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, Anda bisa menghasilkan fried chicken yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki tekstur renyah yang tahan lama.

Cover Artikel (2)

Strategi Branding Bisnis Fried Chicken Yang Menarik

Membangun bisnis fried chicken bukan hanya tentang resep yang lezat. Dalam persaingan yang ketat, branding menjadi salah satu kunci untuk menarik pelanggan dan menciptakan loyalitas. Berikut adalah beberapa strategi branding yang dapat membantu bisnis fried chicken Anda menonjol di pasar:

1. Tentukan Identitas Brand yang Unik

Identitas brand adalah cerminan dari nilai dan karakter bisnis Anda. Untuk bisnis fried chicken, pastikan Anda memiliki elemen yang unik, seperti:

  • Pilih nama yang mudah diingat, relevan, dan mencerminkan kelezatan produk Anda.

  • Gunakan logo dengan warna cerah seperti merah, kuning, atau oranye yang dapat merangsang nafsu makan.

  • Buat tagline menarik, misalnya “Crispy Sampai Gigitan Terakhir!” “Crispy diluar, Juicy di dalam”

2. Fokus pada Kualitas dan Konsistensi Produk

Kualitas produk adalah bagian dari branding. Pastikan fried chicken Anda memiliki keunggulan, seperti:

  • Rasa yang khas dan berbeda.

  • Kematangan yang konsisten.

  • Pilihan varian rasa atau saus yang inovatif.

Ketika pelanggan merasa puas dengan produk Anda, mereka akan secara otomatis menjadi duta brand tanpa harus di bayar dan melakukan rekomendasi.

3. Bangun Keberadaan Digital yang Kuat

Di era digital, kehadiran online sangat penting untuk memperluas jangkauan brand Anda. Beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Aktiflah di platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dengan mengunggah foto produk, video behind-the-scenes, storytelling, promosi atau testimoni pelanggan.

  • Buat website sederhana yang menampilkan menu, lokasi, dan opsi pemesanan online.

  • Ajak food blogger atau influencer lokal untuk mereview produk Anda.

4. Tawarkan Pengalaman Berbeda

Menciptakan pengalaman unik dapat meninggalkan kesan mendalam pada pelanggan. Contohnya:

  • Gunakan desain kemasan yang lucu atau fungsional, seperti kotak berbentuk bucket.

  • Buat promosi seperti “Happy Hour Fried Chicken” atau diskon khusus untuk pembelian dalam jumlah besar.

  • Jika memiliki gerai fisik, buat desain interior yang Instagrammable.

Baca Juga : Peluang Usaha Fried Chicken dan Analisis Peluangnya

5. Libatkan Pelanggan dalam Branding

Libatkan pelanggan dalam membangun brand Anda untuk menciptakan koneksi yang lebih personal:

  • Kampanye UGC (User-Generated Content) seperti mendorong pelanggan untuk membagikan foto mereka menikmati fried chicken Anda di media sosial dengan hashtag khusus.

  • Program Loyalitas seperti dengan cara memberikan penghargaan untuk pelanggan setia, seperti kartu poin atau diskon di pembelian berikutnya.

  • Layanan Responsif yaitu dengan cara respon cepat terhadap masukan pelanggan di media sosial atau ulasan online akan meningkatkan reputasi bisnis Anda.

6. Gunakan Storytelling

Ceritakan kisah di balik bisnis Anda, seperti bagaimana resep fried chicken Anda dikembangkan atau apa misi di balik brand Anda. Cerita ini akan membuat pelanggan merasa lebih terhubung secara emosional.

7. Pantau Tren dan Adaptasi

Tren dalam industri makanan selalu berubah. Pantau perkembangan tren seperti menu berbasis plant-based, opsi pedas ekstrem, atau saus kekinian yang sedang populer. Menyesuaikan diri dengan tren dapat menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang lama.

Strategi branding yang efektif akan membantu bisnis fried chicken Anda tidak hanya dikenal, tetapi juga dicintai oleh pelanggan. Mulailah dengan menentukan identitas brand yang kuat, menjaga kualitas produk, dan memanfaatkan kekuatan digital. Dengan konsistensi dan kreativitas, bisnis fried chicken Anda akan mampu bersaing dan berkembang.